SpongeBob -->

Friendship Never Die

| |
Pada suatu hari di pagi yang dingin, seorang gadis yang bernama Tia telah tiba di sekolahnya.Tia melangkahkan kaki memasuki kelas, matanya menyapu ruangan sunyi yang apik itu. Tidak
tampak satu makhluk pun di ruangan itu. Wajar saja ,,karna jam masih menunjukkan angka 7
dengan jarum pendek dan angka 10 dengan jarum panjangnya. Masih 25 menit lagi sebelum bel masuk kelas.Tia meletakkan tas samping Tree Rey-nya di atas meja. Dan dengan
iseng Tia mengulurkan tangan untuk memeriksa laci mejanya itu. Tiba-tiba tangan Tia menyentuh sebuah benda tipis yang memiliki panjang kira-kira 15 cm dan lebar 7 cm.Surat? pikir Tia heran ketika memandangi wujud asli benda itu. Keheranan Tia semakin bertambah saat tahu kalau surat
itu ditujukan kepadanya. Dengan penasaran Tia pun merobek amplopnya. Tak kuasa lagi ku menahan gejolak didalam dada ini.Wahai bidadariku.. ku alunkan sebuah lagu cinta hanya padamu..Parasmu yang cantik, matamu yang indah memancarkan kesejukkan..Dan rambutmu yang terurai di terpa
angin..semua yang ada pada dirimu membuat ku terpesona ..dan larut dalam
keindahanmu..Maafkan aku karna aku hanya manusia biasa yang tak bias luput dari rasa ini! Gadisku.. jadikanlah aku sebagai pejaga hatimu..dan terimalah aku tuk jadi pacarmu..

Rido
Tia pun terbuai oleh kata-kata indah itu. Dia tak menyangka kalau Rido memiliki perasaan cinta kepadanya. Tia tidak menyangkal kalau dia juga memperhatikan Rido dari dulu dan tertarik
padanya. Tetapi.. bagaimana dengan Mita, sahabat Tia yang masih suka pada Rido. Tia pun bimbang
*

Menurut elo gimana, Ma?, tanya Tia meminta saran pada sohibnya, Rahma setelah menceritakan kejadian yang dialaminya. Hm..gimana ya?. Gini Tia, gue tau kalo elo udah tertarik sama Rido
dari dulu, tapi.. khan elo tau sendiri kalo Mita itu masih sayang banget
sama Rido. Walaupun sekarang mereka memang udah putus. Tia terdiam. Tia masih terhanyut oleh kata-kata indah dalam suratnya Rido, ditambah lagi rasa senang Tia karena perasaan cintany kepada Rido dibalas. Rido kan beda sekolah sama kita, jadi gue pikir seandainya elo teriama pun.. belum tentu semua berjalanlancar, sambung Rahma. Tetapi entah kenapa Tia bagai terhipnotis oleh kata-kata indah yang dirangkai Rido dalam suratnya. Tia merasa nggak ada salahnya kan kalau dia nerima Rido. Toh Rido kan udah putus sama Mita. Lagipula..gue denger si Rido itu playboy, selalu mengumbar
kata-kata manis. Luarnya aja yang pemalu, baik, atau segala macam kedok lainnya. Nyatanya.. tetap aja playboy. Rahma berkeras meyakinkan Tia untuk nggak nerima Rido begitu melihat gelagat sahabatnya yang sedang di mabuk asmara.Tapi..gue pengen tahu rasanya pacaran, Maaf, Terserah elo deh, Tia. Yang penting gue udah kasih saran yang terbaik buat elo jangan sampai elo menyesal nantinya.
Ingat Tia.. cinta itu memang indah dan berarti. Tapi sahabat jauh lebih penting.


Sebulan telah berlalu, Tia menjadi pacar Rido. Dan Tia semakin yakin kalau kata-kata Rahma nggak benar, karena toh sampai sekarang hubungan Rido dan Tia baik-baik aja. Tia nggak peduli walaupun kedua sahabatnya, Rahma dan Mita cuek dan nggak perhatian lagi sama Tia.
Tapi
ngomong-ngomong soal perhatian kok Tia merasa Rido akhir-akhir ini nggak perhatian dan sebaik waktu mereka baru jadian. Kalau Tia curhat, Rido nggak seperti dulu yang mau mendengarkan dengan simpatik dan member saran-saran. Rido lebih cenderung cuek. Kalau diajak
jalan Rido selalu menghindar dan memberi 1001 macam alasan. Ada leslah, banyak PR-lah, ada
ekstrakurikuler dan macam-macam lagi. Tia jadi curiga dan bertekad menyelidikinya.



Do..temenin aku ke toko buku ya..Ntar akutraktir, deh!, Sorry, Tia . Aku nggak bisa, ada rapat osis.
Lain kali aja, ya..Rido pun berlalu dari hadapan Tia. Tia sangat kesal. Tia berjalan menuju
deretan mobil taksi yang selalu setia menunggu. Pak, ikuti mobil yang di depan !,perintah Tia pada supir taksi yang menjawab dengan sopan, Baik, nona Tia yakin kalau rapat Osis itu hanya alasan Rido yang nggak mau menemani Tia. Tia terus membuntuti soluna merah milik Rido hingga berhenti, di sebuah toko kaset. Rido turun dari mobil dan memasuki toko. Sepuluh menit kemudian pintu toko kembali terbuka dan Rido keluar dari toko. Betapa terkejutnya Tia ketika melihat Rido keluar dan merangkul seorang
cewek manis yang dikenalkan Rido sebagai Lina, teman sekelasnya. Tia melihat Rido memberikan sebuah boneka kepada Lina dan Lina pun memeluk Rido sebagai ucapan terimakasih. Dengan perasaan kesal, sedih, marah Tia menghampiri Rido Sesaat ekspresi kaget terpancar di wajah Rido. Plak.
Sebuah tamparan mendarat di pipi kanan Rido. Dasar cowok brengsek! Kita putus! Tia pun berlari ke arah taksi dan meninggalkan TKP. Sayup-sayup Tia mendengar Rido berteriak, Emangnya gue butuh elo..!!. Dasar jahat, pikir Tia. Air mata Tia mengalir sepanjang perjalanan pulang. Kata-kata Rahma pun
kembali terngiang-ngiang di telinga Tia. Ingin rasanya ia menumpahkan dan berbagi semua kesedihan pada sahabat-sahabatnya. Tetapi itu nggak mungkin lagi. Tia sudah memilih, dan dia lebih memilih Rido dan meninggalkan sahabat-sahabatnya. Tia mencampakkan persahabatan demi cinta..demi seorang
Rido yang telah mengkhianatinya. Kini Tia sadar cintanya pada Rido adalah sebuah kesalahan besar.

Tia tiba di rumah dan langsung menuju kamarnya.Rahma..Mata Tia menatap kedua sahabatnya heran. Tia semakin tak kuasa menahan air matanya. Sekali lagi pipinya basah oleh air mata. Rahma
datang memeluk Tia. Rido, Ma.. dia.. dia.. Tia nggak sanggup meneruskan kalimatnya. Kami tahu, Tia..Pasti Rido nyakitin kamu..Dia memang menyebalkan!! Bagi Rido cinta hanyalah permainan kata-kata yang nggak ada artinya. Orang yang menghargai cinta nggak pantas ditangisi, Tia, Mita berkata
bijak. Tia menoleh, Jadi kamu nggak marah sama aku? Mita tersenyum, Buat apa? Buat cowok yang nggak penting itu?. Rugi banget. Persahabatan kita jauh lebih berharga dibandingkan 1000 Rido
Betul!! timpal Rahma Tia menghapus sisa butir air mata dipipinya dan memeluk kedua sahabatnya. Tia merasa terhibur. Trimâ ya, Ma.. Mita.. You are my trully best friends


Best friend never die.
Boy friend die another day.



Sumber : Melani IX.2

0 komentar:

Posting Komentar